Minggu, 20 Agustus 2017

Pioneer Youth 2015, Tefi Memberdayakan Anak untuk Drop Out Membuat Kerajinan Tangan


Pioneer Youth 2015, Tefi Memberdayakan Anak untuk Drop Out Membuat Kerajinan Tangan

Bahkan setahun pun Tefi memelihara baki dan aksesoris kerajinan, namun usahanya telah berkembang di beberapa kota di Indonesia. Dia
Juga memasarkan barang dagangan di internet. Bahkan Tefi pun membuka toko aksesoris di depan SMA 2 Tegal bernama Toko Taj. Nya
Efeknya menggabungkan jilbab syal. "Alhamdulillah dari ibukota Rp 450 ribu kini telah meningkat. Dari ketiga anggotanya sekarang
Telah menjadi lebih dari 10 anggota dalam kelompok kami dari ibu rumah tangga hingga anak-anak yang putus sekolah bergabung dengan anggota, "jelasnya.
Saya belum bisa melakukan apapun, tapi saya belajar di lingkungan dengan ibu PKK dengan membuat bros, gratis pribadi
Pelajaran dengan anak yatim dan kurang mampu, pada intinya saya senang menjadi bagian mereka, "kata Tefi, usai menerima
Layanan bertepatan dengan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 87 di Kota GOR Wisanggeni Tegal, Rabu (28/10). ?? Tefi
Awalnya dijajakan kerajinan tangan dari mulut ke mulut. Ia mengunggah berbagai penemuan brosnya via internet khususnya facebook.
Penciptaan tak terduga produksi Bros Tefi mendapat respon yang baik dari dunia maya. "Pesanan dari Jambi, Papua,
Gorontalo, Aceh, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, "katanya penuh semangat. Mulai memotivasi Tefi membuat asesoris dan karya seni
Bros. Anehnya, Tofi memberdayakan anak-anak sekolah di daerahnya. Warga RT 03 / RW 2 Kelurahan Margadana Margadana
Kota Tegal telah mendapatkan piala dan uang pelatihan dari Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno. Bertepatan dengan Sumpah Pemuda
Hari, Tefi Oktafiana, bungkus perajin dan asesoris seperti Pemuda Pioneer Kota Tegal 2015. "Aksesoris atau pernak pernik bisa jadi
Ditambah jilbab atau hijaber, salah satunya berupa bros, "jelasnya. Tefi bros dan kerajinan tangan telah menjadi
Bidang usaha Momentumnya mencapai Rp 500 ribu per hari. Brand Bros Margadana Sejahtera kemudian mendirikan Tefi pada bulan Februari
22, 2015. Sekolah pascasarjana tunggal menang kejuruan kemudian membuat. Ke depan Tefi menargetkan kenaikan omzet Rp 2 juta
Setiap hari dan angkat anggota sehingga mengurangi pengangguran. Terutama, negara bagian Tefi, untuk remaja yang putus sekolah atau tidak mampu
Lanjutkan sekolah "Saya berharap pangsa pasarnya bisa lebih luas lagi, bahkan bisa ke luar negeri," jelasnya. Untuk itu, Tefi tidak hanya memasarkan
Brosnya melalui online tapi sering ikut serta dalam tampilan. Ia juga berharap Pemerintah Kota Tegal bisa membantu pemasaran dan
modal. ? Untuk meningkatkan kualitas kerajinan tangan yang dihasilkan, Tefi berharap pemerintah kota Tegal dapat memberikan para anggotanya
Kelompok dengan pemanfaatan pelatihan tambal sulam. "Bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Tegal khususnya
Di Margadana, "katanya. (Tribunjateng / fajar eko nugroho)Baca juga: plakat wisuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar