Kamis, 17 Agustus 2017

Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali


Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali

Upaya pengembangan UKM di Kementerian Perindustrian sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019, yang bertujuan menciptakan 20.000 pengusaha baru. Produk abon dibuat, terdiri dari sapi potong, tunas, dan
Kerang. Secara keseluruhan jumlah IKM abon di Boyolali saat ini 20 unit tersebar di empat kecamatan dengan job mencapai 187
Individu, investasi keseluruhan sekitar Rp 1,75 miliar, dan total nilai manufaktur Rp 1,99 miliar. "Kami juga akan
Terus menumbuhkan wirausaha baru di sini melalui fasilitasi peralatan dan pelatihan, "jelasnya. Sebanyak 53 persen
Pengrajin kuningan dan tembaga di produk pusat ini telah diekspor ke Prancis, Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Itu
Sisanya dijual ke pasar lokal seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang. JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan
Industri (Kemenperin) menyatakan, kerajinan logam sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Boyolali
Kabupaten, Jawa Tengah telah berhasil menembus industri ekspor. Selain pusat IKM logam, Kemenperin juga mempromosikan
Pertumbuhan daya saing pusat abon di Boyolali. Setiap UKM mempekerjakan rata-rata empat sampai 10 orang, tapi ada yang sampai
40 orang. Gati mengatakan bahwa nilai investasi dari pusat IKM baja Tumang mencapai Rp 5,4 miliar pada tahun 2015. Jumlah IKM dari
Tempat itu 640 unit usaha dengan menerapkan 2.344 karyawan. Gati menambahkan, barang yang dihasilkan meliputi kaligrafi, dinding
Hiasan, lampu, meja, kubah, bak cuci, bak mandi, dan istana.Baca juga: harga plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar